Minggu, 24 Desember 2017

Lembah Tumpang, Wisata Anyar di Malang Bernuansa Kerajaan

Lembah Tumpang: Aku Jatuh Cinta...

Kesan pertama begitu kaki menginjak lokasi Lembah Tumpang adalah kata Woooww...Disambut hijau dan rimbunnya aneka tanaman bunga,  seakan saya merasa berada di taman sebuah kerajaan. Berpuluh bahkan beratus patung yang mirip prajurit kerajaan memenuhi setiap sudut wisata ini. Seakan berjaga dan menyambut setiap pengunjung dengan rasa hormat dan ramah.

Sementara itu dibalik rimbunnya tanaman hijau dan aneka bunga terdengar riuh suara bocah.  Mereka berkecipak bermain air dengan pelampung ban berwarna terang.  Owhh.... Penglihatanku terkesiap,  ternyata kolam renang anak dengan nuansa bak pemandian seorang putri kerajaan. Ditengah kolam itu ada sebuah candi berukuran kecil sebagai pemanis. Disisi kanan terdapat 2 kolam kecil dengan air jernih.

Itu salah satu sudut Lembah Tumpang.  Berjalan ke dalam lokasi akan disuguhi taman-taman yang berjajar rapi.  Sisi kanan kiri terdapat resort untuk penginapan. Berhias ornamen kerajaan dan mengingatkan saya akan jaman dahulu kala.

Sebagai bangunan utama adalah candi dengan 4 lantai. Tampak luar memang seperti sudah rampung tahap pembangunannya. Padahal saat saya masuk di dalam candi tersebut masih dalam tahap finishing. Kalau dilihat ruangannya seperti tempat pertemuan sebagai salah satu fasilitas yg disediakan pengelola.

Dari atas candi akan terlihat danau buatan berbentuk U mengelilingi candi. Hamparan hijau tanaman cantik,  sudut atap resort juga ikan koi berenang  tampak dari ketinggian. Sungguh asri dan memanjakan pandangan saya.

Wisata Lembah Tumpang ini terbilang wisata anyar. Berdiri di lahan seluas 18 ha di desa Slamet,  Pakis Kabupaten Malang. Menurut salah seorang pemilik dokar hias, wisata ini dibuka untuk umum belum setahun. Oya untuk mengelilngi area wisata ada dokar hias dengan tarif 10 rb/orang. Sedangkan tiket  masuk ke Lembah Tumpang sebesar 30rb/orang.

Untuk  menuju ke wisata ini dari kota Malang belum ada akses transportasi umum. Jadi yang ingin mengunjungi bisa mengendarai roda 2 atau 4. Dari pusat kota ke arah timur kurang lebih 16 km ditempuh kurleb satu jam. Setelah pasar Pakis lurus aja di pertigaan jln raya Cokro belok kanan masuk perkampungan sekitar 10 menit. Siapa sangka di tengah perkampungan padat ada wisata yang begitu menakjubkan?

Lebih waah lagi kalau semua fasilitas yang sementara dikebut sudah selesai. Diantaranya wahana flyng fox,  outbond,  kolam renang dewasa dengan bangunan yg artistik. Juga dibagian belakang area Lembah Tumpang ada air terjun buatan setinggi 10 m yang tidak sempat saya kunjungi karena keburu hujan.

Janji dalam hati bakal kembali ke Lembah Tumpang lagi. Tentu saja dengan perubahan  rona-nya yang semakin membuat hatiku terkagum-kagum. Duhhh... Lembah Tumpang,  belum sepenuhnya memancarkan pesonamu-pun hatiku sudah berkata: "aku jatuh cinta"....

1 komentar: